Aspek – aspek individu secara psikologis terdiri
dari :
v Intelegensi
Bakat/kemampuan khusus
v Minat
v Kepribadian
v Motivasi
v Edukasi
Jelaskan masing-masing aspek tersebut!
Jawab :
v Menurut David Wechsler,
inteligensi adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara
rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif. Secara garis besar dapat
disimpulkan bahwa inteligensi adalah suatu kemampuan mental yang melibatkan
proses berpikir secara rasional. Oleh karena itu, inteligensi tidak dapat diamati
secara langsung, melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang
merupakan manifestasi dari proses berpikir rasional itu
Inteligensi merupakan suatu konsep mengenai kemampuan
umum individu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dalam kemampuan
yang umum ini, terdapat kemampuan-kemampuan yang amat spesifik.
Kemampuan-kemampuan yang spesifik ini memberikan pada individu suatu kondisi
yang memungkinkan tercapainya pengetahuan, kecakapan, atau ketrampilan tertentu
setelah melalui suatu latihan. Inilah yang disebut Bakat atau Aptitude. Karena
suatu tes inteligensi tidak dirancang untuk menyingkap kemampuan-kemampuan
khusus ini, maka bakat tidak dapat segera diketahui lewat tes inteligensi.(sumber: iqeq.web.id)
v Bakat
Bakat
dalam pengertian bahasa atau dalam pengertian yang umum kita pahami, adalah
kelebihan / keunggulan alamiah yang melekat pada diri kita dan menjadi pembeda
antara kita dengan orang lain. Bakat (aptitude) adalah kemampuan bawaan yang
merupakan potensi yang masihperlu dikembangka n atau dilatih untuk mencapai
suatu kecakapan, pengetahuandan keterampilan khusus, bukan merupa kan
manipulasi lingkungan sesudah anakdilahirkan. Misalnya kemampuan berbahasa,
bermain musik, melukis, dan lainlain.Seseorang yang berbakat musik misalnya,
dengan latihan yang sama denganorang lain yang tidak berbakat musik, akan lebih
cepat menguasai keterampilantersebut.
John
Holland, ahli yang banyak meneliti mengenai minat memberikan pengertiansebagai
aktivitas atau tuga s tugas yang membangkitkan perasaan ingin tahu,perhatian,
dan memberi kesenangan atau kenikmata n. Minat dapat menjadiindikator dari
kekuatan seseorang di area tertentu dimana ia akan termotivasiu ntuk
mempelajarinya dan menunjukkan kinerja yang tinggi. Minat bersifategosentris karena
perbedaa n minat pada setiap anak tergantung pada kebutuhandan apa yang dirasa
menguntungkan bafi anak.
Psikolog
Ver auli, M.Psi mengatakan minat dan bakat memiliki perbedaan. Menurutnya,
bakatbersifat majemuk, dapat mencakup bakat musik, b erpikir logis matematis,
interpersonal, intrapersonal, dan sebagainya. Sedangkan minat
adalahkecenderungan seseorang untu k melakukan suatu aktivitas tertentu atau
bisadisamakan dengan kesenangan, yang sifatnya bisa berubah ubah dan
dapatdipengaruhi oleh lingkungan. Minat bisa merupakan dorongan dari naluri
namunbisa p ula dorongan dari pemikiran yang disertai perasaan. Minat yang
hanyamuncul dari dorongan perasaan tanpa pemikiran mudah berubah sesuai
denganperubahan perasaannya.
Sumber
: Faktor- faktor yang mempengaruhi pengembangan minat dan bakat anak http://id.shvoong.com/socialsciences/education/2132780-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pengembangan/#ixzz1I4iBiu5L
Kepribadian
Kepribadian merupakan pola khas seseorang
dalam berpikir, merasakan dan berperilaku yang relatif stabil dan dapat
diperkirakan (Dorland, 2002). Kepribadian juga merupakan jumlah total
kecenderungan bawaan atau herediter dengan berbagai pengaruh dari lingkungan
serta pendidikan, yang membentuk kondisi kejiwaan seseorang dan mempengaruhi
sikapnya terhadap kehidupan (Weller, 2005). Berdasarkan pengertian tersebut,
dapat disimpulkan bahwa kepribadian meliputi segala corak perilaku dan sifat
yang khas dan dapat diperkirakan pada diri seseorang, yang digunakan untuk
bereaksi dan menyesuaikan diri terhadap rangsangan, sehingga corak tingkah
lakunya itu merupakan satu kesatuan fungsional yang khas bagi individu
itu.
repository.usu.ac.id/bitstream/.../26926/.../Chapter%20II.pd...
v
Motivasi
motivasi berasal dari bahasa
latin “Movere” yang artinya menimbulkan pergerakan. Motivasi
didefinisikan sebagai kekuatan psikologis yang menggerakkan seseorang kearah
beberapa jenis tindakan (Haggard, 1989) dan sebagai suatu kesediaan peserta
didik untuk menerima pembelajaran, dengan kesiapan sebagai bukti dari motivasi
(Redman, 1993). Menurut Kort (1987), motivasi adalah hasil faktor internal dan
faktor eksternal dan bukan hasil eksternal saja. Hal yang tersirat dari motivasi
adalah gerakan untuk memenuhi suatu kebutuhan atau untuk mencapai suatu tujuan.
Setiap pimpinan perlu
memahami proses-proses psikologikal apabila berkeinginan untuk membina karyawan
secara berhasil dalam upaya pencapaian sasaran-sasaran keorganisasian. Motivasi
juga didefinisikan sebagai dorongan dari dalam diri individu berdasarkan mana
dari berperilaku dengan cara te rtentu untuk memenuhi keinginan dan
kebutuhanya. Adapun pemotivasian dapat diartikan sebagai pemberian motif-motif
sebagai pendorong agar orang bertindak, berusaha untuk mencapai tujuan
organisasional (Silalahi, 2002).
repository.usu.ac.id/bitstream/.../24885/.../Chapter%20II.pd...
v Edukasi
Edukasi adalah penambahan
pengetahuan dan kemampuan seseorang melalui teknik praktik belajar atau instruksi,
dengan tujuan untuk mengingat fakta atau kondisi nyata, dengan cara memberi
dorongan terhadap pengarahan diri (self direction), aktif
memberikan informasi-informasi atau ide baru (Craven dan Hirnle, 1996 dalam
Suliha, 2002). Edukasi merupakan serangkaian upaya yang ditujukan untuk
mempengaruhi orang lain, mulai dari individu, kelompok, keluarga dan masyarakat
agar terlaksananya perilaku hidup sehat (Setiawati, 2008).
repository.usu.ac.id/bitstream/.../24137/.../Chapter%20II.pd...
Aspek-aspek
psikologi kerja adalah sebagai berikut :
Ø
Motivasi kerja
Ø
Kepuasan kerja
Ø
Seleksi dan penempatan
pegawai
Ø
Pelatihan dan pengembangan
Ø
Produktivitas kerja
Ø
Stres kerja
Jawab
:
Ø
Motivasi kerja
Robbins dan
Judge (2007) mendefinisikan motivasi sebagai proses yang menjelaskan
intensitas, arah dan ketekunan usaha untuk mencapai suatu tujuan. Mangkunegara
(2005,61) menyatakan : “motivasi terbentuk dari sikap (attitude)
karyawan dalam menghadapi situasi kerja di perusahaan (situation).
Motivasi merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri karyawan yang
terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan. Sikap mental
karyawan yang pro dan positif terhadap situasi kerja itulah yang memperkuat
motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja maksimal”. Berdasarkan
pengertian di atas, maka motivasi merupakan respon pegawai terhadap sejumlah
pernyataan mengenai keseluruhan usaha yang timbul dari dalam diri pegawai agar
tumbuh dorongan untuk bekerja dan tujuan yang dikehendaki oleh pegawai
tercapai.
Anwar Prabu Mangkunegara.
2005. Evaluasi Kinerja. Bandung : Refika Aditam Robbbins dan Judge. 2007.
Perilaku Organisasi, Buku 1 dan 2. Jakarta : Salemba Empat
Ø Kepuasan kerja
Kepuasan kerja ( job satisfaction ) menyangkut sikap umum seorangindividu terhadap pekerjaannya. Seseorang
denga tingkat kepuasan kerjatinggi menunjukkan sikap yang positif terhadap
pekerjaannya itu (Robbins,2001). Wexley dan Yulk (1977) dalam Yaslis Ilyas
(2002), kepuasan kerjaadalah perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Vroom
(1964) dalamYaslis Ilyas (2002) menyatakan kepuasan kerja adalah
refleksi dari sikap kerja(job attitude) yang
bernilai positif. Sedangkan Handoko (2001) berpendapatbahwa kepuasan
kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atautidak menyenangkan dimana
para karyawan memandang pekerjaan mereka.Kepuasan kerja mencerminkan perasaan
seseorang terhadap pekerjaannya.
Ø Pelatihan dan pengembangan
Pelatihan dan pengembangan merupakan kegiatan yang
bermaksud memperbaikidan mengembangkan sikap, perilaku, keterampilan, dan
pengetahuan para karyawansesuai dengan keinginan perusahan. Proses pelatihan
dan pengembangan dilaksanaknbaik bagi karyawan baru maupun lama.Secara teoritis
istilah pelatihan (training) berbeda pengertian denganpengembangan
(development). Pelatihan adalah suatu proses pendidikan jangka pendek bagi
karyawan operasionaluntuk memperoleh keterampilan teknis opersional
secarasistematis. Sedangkan pengembangan merupakan suatu proses pendidikan
jangkapanjang bagi para karyawan manajerial untuk memperoleh penguasaan
konsep-konsepabstrak dan teorotis secara sistematis
Ø Produktivitas
kerja
Produktivitas
kerja merupakan suatu konsep yang menunjukkan adanya kaitanoutput dengan input
yang dibutuhkan seorang tenaga kerja untuk menghasilkan produk. Pengukuran
produktivitas dilakukan dengan melihat jumlah output yang dihasilkan oleh setiap pegawai selama
sebulan. Seorang pegawai dapat dikatakan produktiv apabila ia mampu
menghasilkan jumlah produk yang lebih banyak dibandingkan dengan pegawai
lain dalam waktu yang sama ( J. Ravianto, 1986 ).
Ø Stres kerja
Menurut
Anwar (1993:93) Stres kerja adalah suatu perasaan yang menekan atau rasa
tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaannya.
Yoder dan Staudohar (1982 : 308) mendefinisikan Stres Kerja adalah Job stress refers to a physical or psychological deviation from the normal human state that is caused by stimuli in the work environment. yang kurang lebih memiliki arti suatu tekanan akibat bekerja juga akan mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi fisik seseorang, di mana tekanan itu berasal dari lingkungan pekerjaan tempat individu tersebut berada.
Beehr dan Franz (dikutip Bambang Tarupolo, 2002:17), mendefinisikan stres kerja sebagai suatu proses yang menyebabkan orang merasa sakit, tidak nyaman atau tegang karena pekerjaan, tempat kerja atau situasi kerja yang tertentu.
Stres merupakan suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang. Jika seseorang / karyawan mengalami stres yang terlalu besar maka akan dapat menganggu kemampuan seseorang / karyawan tersebut untuk menghadapi lingkungannya dan pekerjaan yang akan dilakukannya(Handoko 1997:200)
Menurut Pandji Anoraga (2001:108), stres kerja adalah suatu bentuk tanggapan seseorang, baik fisik maupun mental terhadap suatu perubahan di lingkunganya yang dirasakan mengganggu dan mengakibatkan dirinya terancam.
Gibson dkk (1996:339), menyatakan bahwa stres kerja adalah suatu tanggapan penyesuaian diperantarai oleh perbedaan- perbedaan individu dan atau proses psikologis yang merupakan suatu konsekuensi dari setiap tindakan dari luar (lingkungan), situasi, atau peristiwa yang menetapkan permintaan psikologis dan
atau fisik berlebihan kepada seseorang. Beehr dan Franz (dalam Retnaningtyas, 2005 : 8), mendefinisikan stres kerjasebagai suatu proses yang menyebabkan orang merasa sakit, tidak nyaman atautegang karena pekerjaannya, tempat kerja atau situasi kerja tertentu
Yoder dan Staudohar (1982 : 308) mendefinisikan Stres Kerja adalah Job stress refers to a physical or psychological deviation from the normal human state that is caused by stimuli in the work environment. yang kurang lebih memiliki arti suatu tekanan akibat bekerja juga akan mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi fisik seseorang, di mana tekanan itu berasal dari lingkungan pekerjaan tempat individu tersebut berada.
Beehr dan Franz (dikutip Bambang Tarupolo, 2002:17), mendefinisikan stres kerja sebagai suatu proses yang menyebabkan orang merasa sakit, tidak nyaman atau tegang karena pekerjaan, tempat kerja atau situasi kerja yang tertentu.
Stres merupakan suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang. Jika seseorang / karyawan mengalami stres yang terlalu besar maka akan dapat menganggu kemampuan seseorang / karyawan tersebut untuk menghadapi lingkungannya dan pekerjaan yang akan dilakukannya(Handoko 1997:200)
Menurut Pandji Anoraga (2001:108), stres kerja adalah suatu bentuk tanggapan seseorang, baik fisik maupun mental terhadap suatu perubahan di lingkunganya yang dirasakan mengganggu dan mengakibatkan dirinya terancam.
Gibson dkk (1996:339), menyatakan bahwa stres kerja adalah suatu tanggapan penyesuaian diperantarai oleh perbedaan- perbedaan individu dan atau proses psikologis yang merupakan suatu konsekuensi dari setiap tindakan dari luar (lingkungan), situasi, atau peristiwa yang menetapkan permintaan psikologis dan
atau fisik berlebihan kepada seseorang. Beehr dan Franz (dalam Retnaningtyas, 2005 : 8), mendefinisikan stres kerjasebagai suatu proses yang menyebabkan orang merasa sakit, tidak nyaman atautegang karena pekerjaannya, tempat kerja atau situasi kerja tertentu
Ø Definisi
stres kerja menurut M organ &
King (1986) adalah suatu keadaanyang bersifat internal, yang bisa
disebabkan oleh tuntutan fisik, atau lingkungan, dansituasi sosial yang
berpotensi merusak dan tidak terkontrol.
Cooper
(1994) jugamengatakan bahwa stres kerja juga didefinisikan sebagai tanggapan
atau prosesinternal atau eksternal yang mencapai tingkat ketegangan fisik dan
psikologis sampai pada batas atau melebihi batas kemampuan pegawai
dan ini semua di tulis tangan :')
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus